JAKARTA – PHK Crystal Dynamics 30 Karyawan. Industri video game kembali diguncang oleh kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Kali ini, Crystal Dynamics, studio developer legendaris yang bertanggung jawab atas franchise ikonik Tomb Raider, mengumumkan telah berpisah dengan hampir 30 karyawannya di berbagai departemen. Pengumuman ini disampaikan melalui pernyataan resmi di akun LinkedIn studio, di mana mereka menyebut langkah tersebut sebagai “keputusan yang sulit namun perlu” untuk mengatur ulang (reorganize) studio dan tim.
Yang lebih mengkhawatirkan, ini adalah gelombang PHK ketiga yang melanda Crystal Dynamics sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, studio yang kini berada di bawah naungan Embracer Group ini telah melakukan pemotongan staf pada bulan Maret, dan diikuti oleh PHK putaran kedua pada Agustus, yang terkait erat dengan pembatalan proyek Perfect Dark oleh Xbox, di mana Crystal Dynamics menjadi mitra pengembang. Keputusan PHK Crystal Dynamics 30 Karyawan ini mencerminkan tekanan industri game yang semakin meningkat dan kebutuhan untuk “mengoptimalkan” pengembangan game andalan mereka.
🌪️ Kenapa PHK Berulang? Menganalisis Restrukturisasi Studio
Pemecatan berulang dalam waktu kurang dari setahun menandakan adanya masalah struktural atau ketidakpastian proyek di dalam studio. Crystal Dynamics menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk merestrukturisasi perusahaan dan bisnis “untuk generasi berikutnya.”
1. Optimalisasi Pengembangan Tomb Raider
Dalam pernyataan resminya, Crystal Dynamics secara eksplisit menyebutkan bahwa PHK ini adalah cara untuk “mengoptimalkan pengembangan berkelanjutan dari game Tomb Raider andalan kami.”
-
Efisiensi Tim: Istilah optimalisasi dalam konteks ini sering diinterpretasikan sebagai upaya untuk merampingkan tim, fokus pada peran-peran yang paling krusial untuk proyek saat ini (yaitu Tomb Raider baru yang dikembangkan bersama Amazon Games), dan menghilangkan posisi yang dianggap berlebihan atau tidak penting dalam fase pengembangan saat ini.
-
Fokus Proyek: Setelah mengalami kegagalan komersial pada Marvel’s Avengers (2020) dan pembatalan proyek Perfect Dark, Crystal Dynamics kini terfokus total pada satu proyek flagship. Restrukturisasi ini bertujuan untuk mengarahkan seluruh sumber daya dan keahlian studio ke proyek Tomb Raider Unreal Engine 5 yang sangat dinantikan tersebut.
2. Realitas Industri yang Terus Berubah
Studio tersebut juga menyalahkan “realitas industri yang terus berkembang” sebagai pendorong di balik “pilihan yang menyakitkan” ini. Realitas ini mencakup:
-
Biaya Pengembangan yang Meroket: Pengembangan game AAA menggunakan Unreal Engine 5 memerlukan anggaran yang jauh lebih besar dan waktu yang lebih lama. Tekanan untuk menghasilkan hit besar untuk membenarkan biaya ini sangat tinggi.
-
Konsolidasi dan Efisiensi Embracer: Sebagai bagian dari Embracer Group, Crystal Dynamics berada di bawah tekanan untuk menunjukkan profitabilitas dan efisiensi operasional. Sejak diakuisisi, Embracer sendiri telah menjalani serangkaian restrukturisasi dan PHK yang memengaruhi banyak studio di bawahnya.
😟 Dampak PHK Crystal Dynamics 30 Karyawan pada Proyek Baru
Meskipun PHK Crystal Dynamics 30 Karyawan diklaim untuk mengoptimalkan pengembangan Tomb Raider baru, pengurangan staf dalam jumlah signifikan tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan gamer dan developer lainnya.
1. Potensi Perlambatan dan Beban Kerja
Meskipun studio meyakinkan bahwa pengembangan Tomb Raider tidak terancam, pengurangan staf dapat membebani karyawan yang tersisa. Developer yang tersisa sering kali harus mengambil alih tanggung jawab rekan kerja yang di-PHK, berpotensi menyebabkan kelelahan (burnout) dan, secara ironis, memperlambat proses pengembangan alih-alih mengoptimalkannya.
2. Pengaruh pada Proyek Masa Depan
Keputusan restructuring ini juga bertujuan untuk “membentuk sisa studio untuk membuat game baru untuk masa depan.” Ini mungkin berarti bahwa Crystal Dynamics secara efektif mengurangi tim yang tidak terkait dengan Tomb Raider, mengindikasikan bahwa studio tersebut akan sangat selektif dalam memilih proyek berikutnya setelah Tomb Raider diluncurkan.
🗣️ Perspektif Industri: Krisis PHK Global
Gelombang PHK Crystal Dynamics 30 Karyawan ini bukanlah insiden yang terisolasi. Industri game secara global tengah menghadapi krisis PHK massal. Raksasa-raksasa lain, termasuk perusahaan penerbitan besar dan studio first-party, juga telah mengumumkan pemotongan staf dalam jumlah yang jauh lebih besar.
Tren PHK di Industri Game
Para analis pasar berpendapat bahwa PHK ini disebabkan oleh over-hiring selama masa booming pandemi COVID-19. Setelah pandemi mereda, pertumbuhan melambat, dan investor menuntut pengembalian modal yang lebih cepat dan profitabilitas yang lebih tinggi, memaksa perusahaan untuk merampingkan tim mereka.
Dengan fokus tunggal pada Tomb Raider dan dukungan dari Amazon Games, Crystal Dynamics berharap bahwa PHK yang menyakitkan ini akan menjadi langkah terakhir untuk mencapai stabilitas jangka panjang. Namun, bagi karyawan yang terkena dampak, berita ini adalah pukulan telak di tengah ketidakpastian pasar kerja. Komitmen studio untuk menyediakan sumber daya dan dukungan penuh kepada para mantan karyawan ini menjadi ujian etika di tengah kebutuhan bisnis yang keras.
Baca juga:
- Game Keluarga di Netflix Mengubah Pengalaman Nonton TV
- Konsol Ruang Tamu Steam Machine Menantang Dominasi PS dan Xbox
- Rekor Maraton Game Menari Pecah Setelah 144 Jam
Informasi ini dipersembahkan oleh naga empire

